Wahai Sang Pemilik Cinta
Jangan biarkan hati terbutakan cinta
Seperti kisah qabil pada iqlima
Bahkan jangan biarkan hati termabukkan olehnya
Seperti al- bisri akan al- adawiyah
Sungguh hanya padaMu cinta itu disandarkan
Melangkah berat kaki berjalan
Ditemani sedikit sinar rembulan
Tergelar sajadah panjang
Membisikkan bait-bait pengaduan
Lapangkan hati atas kesabaran
Teguhkan iman dalam penantian
Karna yakin akan janjiMu keniscayaan terindah
Harus ku mulai dengan kata apa?
Menyebut namanya pun tak bisa
Virus yang setiap insan tak dapat steril darinya
Ia menembus ruang dan batas gelora, meradang dan mematikan.
Ya.... Itulah cinta
Dan hanya padaNya tempat melarikan sekeping cinta.
Ketika cinta mulai menggeliatkan geloranya
Ketika cinta mulai membarakan rasanya
Dan ketika cinta membekukan akal pikiran manusia
Terasa sulit bagi jiwa bertahan pada pondasinya
Dimana hati begitu cepat berbolak balik
Terkadang kuat bak benteng yang kokoh
Namun, terkadang rapuh seperti rumah kardus
Wahai Sang Pemilik Cinta
Jangan biarkan hati terbutakan cinta
Seperti kisah qabil pada iqlima
Bahkan jangan biarkan hati termabukkan olehnya
Seperti al- bisri akan al- adawiyah
Sungguh hanya padaMu cinta itu disandarkan
Melangkah berat kaki berjalan
Ditemani sedikit sinar rembulan
Tergelar sajadah panjang
Membisikkan bait-bait pengaduan
Lapangkan hati atas kesabaran
Teguhkan iman dalam penantian
Karna yakin akan janjiMu keniscayaan terindah
Dan Engkau lebih tau yang terbaik bagi hambaMu ( Hasna umama )
Peluang bisnis, menghargai hasil karya dan belajar membaca situasi untuk menemukan langkah terbaik guna mendapatkan hasil yang maksimal dan lebih baik.
Friday, 6 November 2015
PENANTIAN CINTA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment